Beberapa jenis makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:
Tanaman
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
•
tumbuhan biji berkeping dua.
•
akar tunggang.
•
daun tersebar berhadap-hadapan.
•
batang bercabang.
•
tulang daun menyirip atau menjari.
•
bagian bunga berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
•
biji memiliki dua daun lembaga.
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri
sebagai berikut:
•
tumbuhan biji berkeping satu.
•
akar serabut
•
daun berseling
•
tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
•
bagian bunga berjumlah kelipatan tiga.
•
biji memiliki satu daun lembaga
Hewan:
Avertebrata ( hewan yang tidak bertulang belakang) memiliki beberapa filum,
sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh
bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak
memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara
berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2. Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup
di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk,
zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh :
Euspongia, poterion, dan scypha.
3. Colenterata (hewan berongga)
Hidup
di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan
sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada
tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
4. Vermes (cacing)
Berdasarkan
bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a)
Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak
mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk
memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi
3 kelas, yaitu :
(1)Turbellaris
(cacing getar) contoh planaria. (2)Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola
hepatica (cacing hati). (3)Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi,
cacing pita babi.
b)
Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya
bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak
dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides
(cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris
vermicularis (cacing kremi).
c)
Annelida (cacing gelang)
Tubuh
beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit
badan dan dinding terdapat rongga badan. Contoh: Chaetopoda (cacing berambut),
yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu
: lintah dan pacet.
5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya
dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap
sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata
kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat
kelas, yaitu:
a)
Insecta (serangga)
Tubuh
terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri
atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea,
yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna
yaitu telur–larva–kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa.
Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah.
Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
b)
Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh
terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) danperut. Pada kepala terdapat
dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang,
kepiting, rajungan dan ketam.
c)
Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh
terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4
pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru Mempunyai sepasang mata besar dan
beberapa mata kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
(1)Arachnida
(bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
(2)Scorpionida
(bangsa kala) contoh: kalajangking.
(3)Acarina
(bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d)
Myriapoda (lipan)
Tubuh
terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruas- ruas, tiap ruas mempunyai
satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6. Mollusca (hewan lunak)
Tubuh
lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat
kapur. Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a)
Polecypoda (kerang)
Tubuh
dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engselsehingga dapat membuka dan
menutup. Cangkang terdiri daritiga lapisan luar (periostrakum), tengah
(prismatik) dan dalam(mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke
dalam mantel maka akan dilapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b)
Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup
di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut
mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk
perkawinan.Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c)
Cephalopoda (siput)
Hidup
di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan
otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah
gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam
satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
7. Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh
diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki
ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan
digunakan untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat
pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang. Perkembangbiakan secara kawin.
Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali
bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
a)
Asternoida (bintang laut)
b)
Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
c)
Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
Vertebrata ( hewan bertulang belakang )
Hewan
vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1.
Pisces (ikan)
Hidup
di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di
dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu
tubuh disesuaikan dengan lingkungan.Perkembangbiakan dengan cara bertelur.
Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu.
Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2.
Amphibia (amfibi)
Hidup
di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm,
berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh:
katak pohon, salamander.
3.
Reptillia (reptil)
Berkulit
keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu
badan poikiloterm, berkembangbiak dengan
bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal,buaya, ular.
4.
Aves (burung)
Tubuh
berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu
badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap.
Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh:
burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.
5.
Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar
susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur,
berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh: •
Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan. • Sebangsa hewan
buas misalnya: harimau dan singa. • Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus,
celurut, dan tregiling. • Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan
tikus. • Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret. • Sebangsa hewan berbelalai
misalnya: gajah. • Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus. •
Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru. (CE)