Rabu, 01 Desember 2021

BASIC ENGLISH AND SELF INTRODUCTION

 

RESUME

BASIC ENGLISH AND SELF INTRODUCTION


Day, date: Tuesday, November 30, 2021

Via Join Zoom Meeting

Time : 15.30 - 17.30 WIB

Topic : BASIC ENGLISH AND SELF INTRODUCTION

Speaker : Ms. Asdin Herzegovina, A.Md

Resume by : Carolina Evelyn

 

The important points in this training are:

1. How to start using English easily when we are writing, reading, speaking, or conversation

2. How to introduce my self in english.

a) A self-introduction explains who you are, what you do and what others need to knowabout you.

b) You should provide a self introduction any time you meet someone new and don’t have a third party to introduce you.

3. Practice makes perfect

Those are some things that I can make as a resume from the training that I have attended.

MY SELF INTRODUCTION

I would like to introduce myself to you. My name is Carolina Evelyn and people call me Evelyn. I was born in Pontianak. I am married woman with one daughter. I like reading books and listening to the music.

Minggu, 28 November 2021

MENGAJAR DENGAN CINTA

 

Guru adalah sebuah profesi yang jarang menjadi cita-cita seorang anak kecil. Selama aku menjadi gurupun, hampir tidak pernah kudengar murid-muridku yang mengungkapkan keinginannya untuk menjadi guru dengan lantang. Mungkin di dalam hati mereka tersirat keinginan menjadi guru, tetapi malu atau ragu untuk mengungkapkannya. Demikian juga yang terjadi padaku sesungguhnya, saat masih di SD, aku dengan polos bisa menyatakan cita-citaku adalah guru tetapi seiring berjalannya waktu hingga SMA, cita-citanya itu tiba-tiba saja berubah menjadi yang lain. 

Bagiku guru adalah sebuah cita=cita dan panggilan hidup. Hatiku tergerak untuk sungguh-sungguh menjadi guru di saat mengikuti kegiatan mengajar anak-anak desa saat KKN ( Kuliah Kerja Nyata ). Latar belakang pendidikan S1 bukan dari keguruan tetapi seiring berjalannya waktu, akhirnya aku bisa mendapat akta mengajar, sertifikasi guru, serta kesempatan melanjutkan kuliah S2 dari Yayasan tempatku bekerja. Semua itu kujalani dengan hati gembira dan meskipun banyak rintangan yang tentunya terjadi pada setiap tahapannya, tetapi tak pernah ada keinginan bagiku untuk meninggalkan profesi sebagai seorang guru.

Tahun demi tahun kulalui hingga tak terasa sudah dua puluh satu tahun aku mengajar. Perubahan-perubahan kurikulum aku lalui dan semuanya bisa diatasi dengan baik. Tantangan terbesar adalah saat sistem pembelajaran di sekolah berubah karena memasuki masa pandemi. Guru dituntut harus menguasai teknologi dalam waktu cepat dan semua untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan dan perkembangan para murid yang menjadi tanggung jawabnya.

Karya video animasi yang dibuat di masa BDR (Belajar Dari Rumah)

Saat kita melakukan semuanya dengan cinta maka semua akan terasa menyenangkan dan penuh rasa syukur. Begitu juga saat kita mengajar murid yang beragam latar belakang, berbeda suku, berbeda agama, dan berbeda cara belajar justru membuat kita kaya. Kita belajar dari mereka dan akhirnya kita bukan hanya sebagai guru yang mengajar mata pelajaran tertentu saja, melainkan sudah menjelma menjadi guru kehidupan. 

Mengajarlah dengan cinta maka hasil yang akan diterima pastilah cinta pula. Cinta tidak selalu berakhir manis tetapi pasti meninggalkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan, terutama bagi kehidupan seorang guru. Aku bangga menjadi guru dan mengajar itu memang menyenangkan. 

Pontianak, 29 November 2021


STRATEGI CIPTAKAN PEMBELAJARAN IPA MENYENANGKAN DI RUMAH DAN SEKOLAH


Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Penerapan pembelajaran tatap muka terbatas di beberapa daerah di Indonesia telah mulai sejak beberapa bulan terakhir ini. Para siswa yang sudah hadir ke sekolah memiliki semangat yang besar untuk bertemu teman-teman dan guru-guru mereka serta mendapatkan pembelajaran yang lebih "sempurna" daripada yang mereka dapatkan selama ini. 

Beberapa sekolah masih menerapkan pembelajaran hybrid untuk mengatasi masalah adanya sebagian siswa berada di sekoah dan sebagian lagi di rumah.  Pendekatan pembelajaran dengan model hybrid sebenarnya tidak jauh berbeda  dengan pembelajaran dari rumah yang sudah diterapkan selama ini, hanya ada sebagian siswa yang berada di rumah dan melakukan pembelajaran online / BDR dan ada juga yang melakukan pembelajaran offline / PTMT.


Belajar dari rumah

Pembelajaran jarak jauh yang sebelumnya hanya dimanfaatkan bagi pelajar di jenjang pendidikan tinggi menjadi wajib dilaksanakan dari jenjang Pendidikan PAUD hingga SMA/SMK. Tantangan besar dihadapi bukan hanya oleh para pendidik tetapi juga oleh para orang tua dan tentunya para siswa serta semua pihak yang berkecimpung di dunia Pendidikan. Program belajar dari rumah (BDR) menjadi hal baru bagi para guru yang masih menggunakan cara-cara konvensional dalam melaksanakan pembelajaran.

Surat Edaran Mendikbud nomor 4 tahun 2020 yang diperkuat dengan SE Sekjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat Covid-19 menyatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua. Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi Covid-19.

Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga munculnya “metode ilmiah” (scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah” (working scientifically), nilai dan “sikap ilmiah” (scientific attitudes).

IPA atau Sains secara garis besar memiliki tiga komponen utama yaitu: 1) proses ilmiah, misalnya mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, merancang dan melaksanakan eksperimen, 2) produk ilmiah, misalnya prinsip, konsep, hukum, teori, dan 3) sikap ilmiah, misalnya rasa ingin tahu, objektif, hati-hati dan jujur (Patta Bundu, 2006: 9).

Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang masih sering dianggap sulit oleh beberapa orang siswa saat pembelajaran tatap muka dan terasa menjadi semakin sulit saat pembelajaran jarak jauh. Cabang IPA yang sering dianggap sulit oleh para siswa adalah mata pelajaran fisika dan kimia karena kemampuan matematika beberapa siswa yang kurang sehingga membuat mereka tidak menyenangi IPA. Tantangan besar inilah yang dihadapi para guru IPA untuk menciptakan pembelajaran IPA menyenangkan. Selain pembelajaran yang menyenangkan, para guru IPA harus memenuhi tuntutan untuk membantu siswa mempelajari materi yang kompleks secara konseptual sambil mencoba memaksimalkan keterlibatan mereka dalam materi pelajaran (Schlechty, 1994).

Strategi pembelajaran IPA di rumah dan sekolah

Guru

Pembelajaran IPA yang selama ini dianggap sulit bagi siswa selama masa BDR merupakan masalah yang harus di pecahkan oleh para pendidik. Masa belajar dari rumah yang semakin panjang telah melahirkan karya-karya inovatif para guru dan semua pihak  yang bergerak di bidang pendidikan sebagai salah satu strategi menciptakan pembelajaran IPA yang menyenangkan. 

Strategi untuk membuat kegiatan pembelajaran IPA dapat lebih menarik adalah dengan : 1) memperkuat interaksi guru dan siswa dengan saling menyapa / berbicara secara virtual selama pembelajaran online; 2) mengadakan kuis interaktif yang melibatkan banyak , baik yang berada di rumah maupun di sekolah; 3)merencanakan kegiatan yang mengundang siswa terlibat secara aktif seperti dalam kegiatan pembuatan laporan secara berkelompok melalui google doc.  

Strategi kegiatan tersebut menuntut para guru IPA untuk melaksanakan hal berikut :

1) Merencanakan pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan dengan memperhatikan kondisi BDR di lingkungan rumah masing-masing serta tetap memberi pelayanan penuh bagi siswa yang hadir langsung di sekolah.

2) Menggunakan LCD proyektor, speaker, dan kamera untuk dapat terhubung dengan siswa yang berada di rumah sehingga aktivitas siswa serta guru di sekolah dapat diikuti pula oleh siswa yang di rumah.

3) Tetap memanfaatkan teknologi untuk dapat berjumpa secara virtual dengan peserta didik ( aplikasi google sites, zoom, dll ) yang melakukan BDR.

4) Berkomunikasi dengan siswa yang hadir di sekolah untuk memahami kesulitan mereka dalam pembelajaran dan dapat menggunakan tutor sebaya bagi siswa yang belum mampu memahami materi. Menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan siswa dari rumah juga harus dilakukan mengingat terbatasnya waktu belajar di sekolah.

5) Memanfaatkan aplikasi belajar dengan konsep permainan secara online seperti aplikasi Quizizz, educandy, atau baamboozle.

6) Menciptakan media pembelajaran berupa multimedia interaktif (contohnya pembuatan video pembelajaran yang dapat di upload di channel youtube sekolah atau channel khusus sains seperti channel youtube sains kunzhong). Jika guru tidak memiliki kemampuan dalam membuat sendiri aneka media pembelajaran online, maka para guru dapat memanfaatkan website sains yang sekarang sudah banyak tersedia. Website sains tersebut menyajikan berbagai kegiatan sains praktis yang sederhana dan menarik serta dapat disesuaikan dengan usia peserta didik. Contohnya: www.science-sparks.com, www.sciencefun.org, atau www.sciencekids.co.nz.  

7) Memastikan sumber-sumber belajar dibagikan kepada semua siswa dan dapat mereka gunakan untuk belajar di luar jam belajar sekolah.

8) Menciptakan dan menyajikan pameran sains virtual untuk menarik minat siswa.

9) Mengikuti aneka pelatihan / webinar yang tersedia secara online untuk meningkatkan kemampuan dan menambah keahlian.

10) Melatih siswa untuk menampilkan karya mereka dengan kolaborasi gambar dan musik yang mereka sukai serta mempublikasikannya di kelas atau di kalangan yang lebih luas seperti youtube atau website sekolah.

Siswa

Para siswa juga diarahkan untuk memiliki strategi dalam memahami IPA selama BDR maupun PTMT. Beberapa tips berikut dapat dijadikan bekal bagi siswa agar bisa mendapatkan hasil belajar yang baik selama mengikuti kegiatan pembelajaran IPA yaitu ::

1) Siapkan tempat belajar senyaman mungkin dan jauhkan dari gangguan yang dapat terjadi bagi yang melaksanakan BDR

2) Patuhi protokol kesehatan dan selalu sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah bagi yang mengikuti PTMT.

2) Bacalah materi IPA yang akan dipelajari terlebih dahulu sebelum guru mulai menjelaskan.

3) Buatlah mind map yang menarik untuk lebih memudahkan memahami materi IPA. Mind map dapat dibuat tertulis ataupun menggunakan aplikasi MindMeister, xmind, atau SimpleMind.

4) Buatlah catatan rumus – rumus dan definisi kata-kata sulit. 

5) Buatkan rekaman penjelasan guru selama pembelajaran online dan dengarkan rekaman saat belajar mandiri jika ada hal yang kurang jelas.

6) Bertanyalah pada guru sesuai waktu yang tersedia jika ada materi yang belum di mengerti selama BDR maupun saat PTMT.

7) Berlatihlah mengerjakan soal-soal lebih sering untuk materi-materi yang terasa lebih sulit.

8) Belajar untuk lebih percaya diri dengan berperan aktif selama kegiatan kelompok dan saat diadakan kuis interaktif.

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA selama BDR maupun PTMT sangat penting diperhatikan. Siswa menginginkan dan membutuhkan kegiatan yang merangsang keingintahuan mereka dan membangkitkan keinginan mereka untuk memahami lebih mendalam materi dalam mata pelajaran IPA. Meskipun tidak semua siswa dalam waktu singkat dapat langsung ikut terlibat dalam pembelajaran IPA selama BDR maupun PTMT, tetapi jika dilakukan terus menerus maka akhirnya semua siswa akan terbiasa dan senang untuk melakukannya sehingga tujuan pembelajaran dengan keterlibatan siswa di dalamnya dapat tercapai.





Daftar rujukan

Patta Bundu. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Schlecty, P. (January 1994). “Increasing Student Engagement.” Missouri Leadership Academy.

Stone Randi, (2007). Best Practices for Teaching Science, California: Corwin Press.Inc.

https://www.northeastern.edu/graduate/blog/tips-for-taking-online-classes/

https://theconversation.com/cara-menciptakan-kelas-online-yang-interaktif-di-tengah-pandemi-covid-19-pelajaran-dari-singapura-140738

https://theconversation.com/how-to-create-engaging-online-learning-amid-covid-19-pandemic-lessons-from-singapore-138979

https://www.ruangparabintang.com/2020/03/aplikasi-belajar-berbasis-game-atau.html

https://www.kemdikbud.go.id/